Restu Golkar untuk Ikhsan dan Ancaman Isu Politik Dinasti Keluarga Ridwan

Didaulatnya Ihsan sebagai Calon Bupati Muna, akan menjadi batu sandungan bagi Ridwan untuk melaju di 01 Sultra

Ridwan & Putra Putri


Tahapan pemilu serentak sudah mulai bergulir. Calon-calon yang akan menjadi kandidat untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah baik di skala Kabupaten Muna dan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah mulai bermunculan.

Salah satu yang menjadi perbincangan di publik Kabupaten Muna adalah nama Ridwan Bae (RB) yang digadang-gadang akan tampil sebagai calon Gubernur Sultra dan putra beliau LM Ihsan Taufik Ridwan yang baru saja mendapat restu untuk maju sebagai calon Bupati Muna pada Rapimda DPD II Muna Golkar.

Menurut La Ode Aca, selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD I Partai Golkar Sultra, dengan tampilnya Ridwan dan Putranya diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Golkar.

"Pemilu 2024 mengembalikan kejayaan dan kemenangan partai" katanya.

Ulasan

Tampilnya keluarga Ridwan pada panggung politik di 2024 nanti, bisa jadi batu sandungan untuk memuluskan suksesi RB menuju 01 Sultra. Issu Politik Dinasti menjadi ancaman serius yang akan dihadapi oleh RB family dan Golkar.

Di Publik muna sendiri, pasca didaulatnya Ihsan sebagai Cabup Muna dari Golkar, langsung mendapat reaksi dari berbagai pihak. Dikalangan kader dan simpatisan memang mendukung keputusan tersebut. Namun tidak sedikit juga pihak yang menunjukkan kurang respek. "Andoa-andoa kansuru, mereka-meraka saja, diorang-diorang terus" kalimat itu santer muncul di media sosial komunitas masyarakat muna dan tema obrolan ngopi.

Muna yang dipetakan sebagai lumbung suara, yang diharapkan dapat menyumbangkan perolehan suara sebanyak-banyaknya, tentu menjadi tidak maksimal karena issu ini. Apalagi kita ketahui bersama, karakter pemilih di Muna itu "unik". Sekelas Konsultan Politik Nasional pun tidak akurat dalam menganalisa.

Muna juga dipetakan sebagai lumbung suara karena diharapkan "sistem" dapat mengintervensi untuk meningkatkan perolehan suara. Padahal jika kita berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah, berapa kali sudah kekalahan dialami oleh mereka yang didukung oleh sistem. Sekali lagi, karakter pemilih di Muna itu unik.

Meski berbeda warna antara RB dan "Sistem" di Muna, tetapi khalayak tau keduanya mempunyai kedekatan. Apalagi telah beredar kabar bahwa banyak elit dan pejabat dalam lingkaran sistem yang bergabung untuk memenangkan Ridwan dan keluarga, karena diantara mereka banyak yang dibesarkan dan merasa punya hutang jasa kepada RB. TETAPi dengan kondisi di Muna yang terbangun saat ini, kacaunya tatakelola pemerintahan, segudang masalah, masyarakat mayoritas tidak puas dan kecewa. Ditambah lagi kekecewan tim/pendukung/simpatisan pada pilkada Muna yang lalu, dipastikan Sistem justru akan membuat banyak suara kabur alias hengkang.

Bagaimana dengan di luar Muna?

Harus diakui, prestasi dan kinerja Ridwan selama duduk di senayan sangat luar biasa. Banyak program diturunkan, banyak solusi dihadirkan. Hal iitu tentu menjadi investasi politk untuk ridwan. Tetapi isu Dinasti Politk melunturkan semua itu, dan dipastikan menjadi senjata pamungkas bagi lawan politik untuk menyerang RB. 

Bapak Gubernur, Putranya Bupati, Putrinya di Parlemen jadilah  "Sultra Hanya Milik Mereka" . 

Red WF


Lebih baru Lebih lama